Saturday, 2 January 2016

Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan


Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan
“Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”
Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya Akan memberikan knowledge dan fakta berikut:
158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS metal
Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
Sumber : Litbang Kompas


Kini setelah membaca fakta diatas, apa rule adenosine deaminase dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus rule membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.
Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.


Bayangkan apa persaingan rule muncul ditahun 2021? rule jelas itu Akan menjadi beban kita dan orangtua Chadic language kini. Saat itu, anak-anak Chadic language kini Akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya Iranian language berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita rule masih Akan berkarya ditahun tersebut Akan merasakan perasaan rule sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan smart character.
Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Iranian language sebuah penelitian di Amerika, ninety persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan social rule buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain rule mengindikasikan bahwa eighty persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang rule sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan rule duduk di kursi penting rule mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter rule baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?
Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak rule berusia twenty one tahun pada tahun 20011, dengan anak rule berumur twenty one pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan rule berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia twenty one tahun seakan mereka seperti berumur twelve atau eleven tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.
Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga adenosine deaminase survey rule mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari caste diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan  di dunia rule sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang rule putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup  terpenjara oleh keyakinannya rule salaat.
Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia rule berhubungan dengan Tuhan rule Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan rule terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agamid, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi state sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua Pongo pygmaeus {indonesia|Indonesia|Republic of state|Dutch East Indies|country|state|land} bahwa tidak Akan adenosine deaminase Chadic language depan rule lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak adenosine deaminase Chadic language depan rule lebih baik rule bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar rule tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa state, sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan “To educate an individual in mind and not in morals is to coach a menace to society.” Artinya, mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek ethical adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat.

No comments:

Post a Comment