Saturday, 30 January 2016

REVOLUSI MENTAL, ATURAN SISWA TELAT TAK BOLEH MASUK KELAS, SANKSI JUGA BERLAKU UNTUK GURU DAN KEPSEK

Asalamu'alaikum wr.wb. selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua....
mari simak informasi terbaru berikut uni...

Terkait Aturan Siswa Telat tak Boleh Masuk Kelas

Kepala SMP Negeri 2 Blang Kejeren, Mursida mengatakan pemberlakukan sanksi kepada siswa yang terlambat masuk kelas, tidak hanya berlaku kepada siswa tapi juga para guru. “Sanksi itu juga bukan hanya berlaku untuk pelajar, namun bagi guru yang terlambat juga dikenai sanksi yang sama. Demikian juga dengan saya, jika terlambat saya juga siap menerima sanksi,” ungkap Mursida kepada Serambi via telepon seluler, Kamis (28/1). Ia mengakui sanksi yang diberlakukan itu hasil kesepakatan pihaknya dengan wali murid, sehingga jika ada wali murid yang komplain diharapkan bisa menyampaikan langsung kepada dirinya. 

Menurutnya pemberlakuan sanksi mencabut rumput kepada siswa yang terlambat masuk kelas sudah pernah diberlakukan. Namun sanksi itu tidak membuahkan hasil, bahkan wali murid malah menyalahkan guru saat mereka berkeliaran di luar sekolah. “Makanya kita panggil wali siswa untuk sama-sama merumuskan sanksi yang tepat bagi yang melanggar disiplin, dan disepakati sanksi tidak boleh masuk bagi pelajar dan guru yang terlambat datang,” ungkapnya. 

Penerapan sanksi yang lebih tegas itu menurutnya agar ke depan tingkat kedisiplinan di SMP tersebut bisa lebih meningkat. “Jika karena penegakan disiplin ini saya dicopot, saya siap. Karena yang saya lakukan ini untuk kebaikan sekolah dan anak murid ke depan,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya kebijakan 

SMP Negeri 2 Blang Kejeren, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan memberlakukan sanksi bagi siswa yang terlambat yakni tidak boleh masuk ruang kelas menuai protes dari orang tua siswa. Sanksi tersebut dinilai tidak memberi efek jera dan sangat merugikan siswa.



Demikian informasi terbaru yang dapat saya berikan....
semoga bermanfaat.....

7 Program Simpatika Pada Semester Genap Tahun 2015/2016

7 Program Simpatika Pada Semester Genap Tahun 2015/2016 - Seiring dengan berakhirnya periode Semester 1 TP. 2015/2016 pada tanggal 31 Desember 2015 lalu. Selama bulan Januari 2016 adalah masa persiapan menjelang dibukanya periode Semester 2 TP. 2015/2016 yang dijadwalkan mulai 1 Februari 2016 hingga 30 Juni 2016.

Berkenaan dengan hal tersebut, kami informasikan program-program terbaru SIMPATIKA yang akan diimplementasikan mulai 1 Februari 2016 hingga 30 Juni 2016, antara lain:

1. Cetak SKMT dan SKBK Online (basis Isian Jadwal Mengajar)

SKMT adalah kependekan dari  Surat Keterangan Melaksanakan Tugas Guru yang mana surat ini adalah  surat yang menerangkan tugas dan jumlah jam mengajar seorang. Siapa yang membuat, yang membuat adalah Kepala Madrasah dengan diketahui oleh Pengawas. SKMT menjadi persyaratan berbagai program Kementerian Agama seperti pencairan  Tunjangan Profesi Guru (TPG) dll.

Sedangkan SKBK adalah Surat Keterangan Beban Kerja adalah surat yang menerangkan seorang guru, secara kumulatif telah memenuhi beban kerja kumulatif minimal. SKBK pun dibuat oleh Kepala Madrasah.

pada semester yang lalu SKMT dan SKBK dibuat secara manual oleh Kepala Sekolah.

tapi ada hal yang berbeda Pada semester kedua ini, SKMT dan SKBK akan dicetak secara langsung melalui layanan Simpatika. Pengisiannya disinkronisasi dengan Jadwal Mengajar Mingguan yang telah dijalankan dalam layanan Simpatika sejak setahun lalu.

2. VerVal NRG lanjutan
Ini adalah verval yang melanjutkan pada verval pada semester ganjil, jadi pada semester genap ini, masih bisa untuk verval NRG

3. VerVal Inpassing
Ina adalah termasuk yang baru, setelah program Inpassing pada tahun 2016 ini sudah ada titik terangnya, dengan adanya beberapa guru sudah mendapatka SK inpassing, maka selanjutnya adalah memverval Inpassing di layanan Simpatika, karena jika tidak di Verval maka, guru yang bersangkutan dianggap belum Inpassing

4. Registrasi UKG periode 2016
Setelah UKG di laksanakan pada tahun 2015, tetapi baru tahap Piloting atau sampel, maka pada tahun 2016 ini semua PTK diharuskan untuk mendaftar UKG, biar nanti dapat melaksanakan UKG pada tahun 2016

5. Seleksi Sertifikasi Guru periode 2016
Layanan Simpatika adalah salah satu jalur pendataan sertifikasi, semua data diambil dari layanan simpatika

6. Penerbitan NPK (Nomor Pendidik Kemenag)
Setiap PTK yang sudah mempunyai NUPTK nantinya akan mempunyai NPK


7. Pemetaan Kebutuhan Guru (Otomasi perhitungan kelebihan/kekurangan Guru Mapel basis Isian Jadwal Mengajar)
Demikianlah Program Terbaru Simpatika Semester Genap Tahun 2015/2016 semoga bermanfaat

Syarat Bagi Pendidik Yang Akan Mengikuti verval Inpassing

Syarat Mutlak Bagi Pendidik Yang Akan Mengikuti verval Inpassing - Bapak atau ibu guru ini adalah beberapa syarat mutlak yang harus di penuhi jika ingin mengikuti Verval Inpasing pada bulan depan atau bulan Februari, simak cara mudah verval inpassing di simpatika apa saja syaratnya, simak aja tulisan dibawah ini:


1 Anda harus punya Akun Simpatika

Ini syarat mutlak. Karena verval Inpassing dilaksanakan dengan memanfaatkan layanan Simpatika, maka yang tidak memiliki akun Simpatika (baik NUPTK maupun PegID) tentunya tidak bisa mengikuti verval. Kalau gak percaya silakan dibuktikan sendiri.

2 Anda harus Memiliki SK Inpassing

Memiliki SK Inpassing adalah syarat kedua yang tidak bisa ditawar. Coba apa yang hendak di verifikasi dan validasi keasliannya kalau SK-nya ada tidak dimiliki. Selain itu, dalam verval Inpassing nantinya ada unggah hasil scan SK Inpassing yang tentunya tidak dapat digantikan dengan Surat Keterangan dari RT.

3 Sudah Update Portofolio Riwayat Inpassing

Jangan lupa untuk mengisi dan mengupdate portofolio Riwayat Inpassing di akun PTK masing-masing pada layanan Simpatika. Dan pastikan, update tersebut (data tentang Riwayat Inpassing) telah tercatat secara permanen di layanan Simpatika. Permanen di sini artinya, pengisian/perubahan data terkait Riwayat Inpassing yang dilakukan telah dilaporkan ke Admin Simpatika tingkat Kabupaten/Kota (dengan menyerahkan form S12) dan telah disetujui oleh Admin Simpatika tingkat Kabupaten/Kota (dengan didapatnya S13).

Demikianlah informasi tentang Syarat Mutlak Bagi Pendidik Yang Akan Mengikuti verval Inpassing semoga bermanfaat

Friday, 29 January 2016

USAID PRIORITAS Bantu Tingkatkan Kwalitas Mutu Pendidikan Di Jombang



Setelah selesai acara pembukaan lokakarya program Buku Bacaan Berjenjang USAID PRIORITAS, yang dilaksanakan di Gedung BKD SMUN 3 Jombang, Rabu (27/1/2016). Maka kegiatan dilanjutkan dengan penyampain beberapa materi, diantaranya tentang gambaran singkat mengenai Buku Bacaan Berjenjang. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama membahas rencana tindak lanjut (RTL) pelaksanaan program.

Peserta Lokakarya ini sebanyak 78 orang yang terdiri Kepala UPTD Kecamatan, Kepala Sekolah, Guru, Pengawas Sekolah dan Fasilitator Daerah baik dari unsure Dinas Pendidikan maupun dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang. 

Dalam materi mengenai Program Buku Bacaan Berjenjang atau Leveled Read Book yang di sampaikan oleh Marlina Simarmata Tecnical Coordinator USAID PRIORITAS Jawa Timur, disebutkan bahwa setiap sekolah (SD/MI) yang menerima program buku bacaan berjenjang akan menerima 600 buah buku bacaan, terdiri dari 75 judul buju bacaan, 8 buku besar, 6 buku panduan guru dan Lembar Kerja Siswa. 

“Lembaga sekolah nantinya akan menerima 600 buah buku bacaan, terdiri dari 75 judul buju bacaan, 8 buku besar, 6 buku panduan guru dan Lembar Kerja Siswa,” Ujar Marlina.

Melalui buku bacaan berjenjang tersebut, guru kelas awal akan menerapkan metodelogi pembelajaran membaca yang lebih bermakna dimana peserta didik dibimbing untuk lebih cepat membaca dan memahami makna bacaan yang dibacanya. Namun sebelum lembaga sekolah menerima Buku Bacaan Berjenjang, Kepala Sekolah SD/MI, pengawas dan guru wali kelas awal ( kelas 1, 2 dan 3) diwajibkan mengikuti pelatihan Buku Bacaan Berjenjang di tingkat Gugus/KKM. Untuk Trainer pelatihan Buku Bacaan Berjenjang di tingkat Gugus/KKM akan di latih oleh Fasilitator Daerah (Fasda) yang sudah terpilih dan nantinya akan mengikuti TOT di tingkat propinsi. Selain persyaratan tersebut, Lembaga sekolah juga mempunyai kesanggupan Sharing Cost dalam pelaksanaan pelatihan di tingkat gugus. 

“Fasda ini nantinya akan melakukan pelatihan penggunaan buku bacaan berjenjang terhadap kepala sekolah SD/MI, pengawas dan guru wali kelas awal ( kelas 1, 2 dan 3) di sekolah yang mendapatkan buku bacaan berjenjang. Selain hal tersebut Lembaga sekolah penerima program Buku Bacaan Berjenjang juga mempunyai kesanggupan berupa Sharing Cost dalam pelaksanaan pelatihan, artinya lembaga sekolah membiayai sendiri kegiatan pelatihan tersebut yang meliputi ATK, makan dan minum peserta pelatihan. Sedangkan USAID PRIORITAS membiayai transportasi Fasda,” jelas Marlina.

Sementara itu Program Assistant USAID PRIORITAS Taufiq Dwi Kusuma yang biasa di panggil Opick ketika di temui di sela-sela Lokakarya menyampaikan bahwa untuk kabupaten Jombang, lembaga sekolah yang menerima program Buku Bacaan Berjenjang dari USAID PRIORITAS ada 151 lembaga sekolah. Dari total 151 lembaga sekolah tersebut terdiri dari 114 SD dan 37 MI, termasuk 18 sekolah mitra USAID PRIORITAS.

“Di kabupaten Jombang, Dari total 151 lembaga sekolah penerima program Buku Bacaan Berjenjang tersebut terdiri dari 114 SD dan 37 MI, baik dari non mitra maupun sekolah mitra USAID PRIORITAS, “ jelas Opick.

Sedangkan untuk rencana tindak lanjut pelaksanaan program B3 di Kabupaten Jombang, Opick menyampaikan bahwa pada bulan Maret akan dilaksanakan TOT Fasda di tingkat Propinsi, bulan April pelatihan di tingkat gugus/KKM dan pendistribusian buku, yang kemudian Fasda akan melakukan pendampingan di lembaga sekolah penerima bantuan sampai berakhirnya program 2017.

“Sesuai dengan petunjuk dan rencana tindak lanjut USAID PRIORITAS, harapan kami pada bulan Maret nanti akan dilaksanakan TOT Fasda di tingkat propinsi, kemudian pada bulan April kami bersama fasda akan melakukan rangkaian kegiatan pelatihan di tingkat gugus/KKM, sedangkan distribusi buku ke lembaga akan di distribusikan langsung setelah lembaga sekolah tersebut melakukan pelatihan di tingkat gugus. Namun kegiatan tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, tapi kami harus memfasilitasi Fasda untuk melakukan pendampingan di Lembaga penerima program sampai tahun 2017. Mudah – mudahan program ini bisa berjalan lancar dan sukses, kami juga berharap agar program-program dari USAID PRIORITAS bisa terus berkembang demi mewujudkan peningkatan mutu di bidang pendidikan, “ harap Opick. 

Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan Jombang Jumadi, S.Pd. MM, dalam akhir lokakarya menyatakan bahwa kegiatan membaca bagi anak-anak sekarang menjadi amat menyenangkan. Salah satu segmen yang menarik dari buku ini adalah menggunakan jendela kata. Yaitu anak-anak diminta menebak suatu kata pada kalimat, sedang kata yang ditebak itu ditutup dengan potongan kertas. Dengan teknik tertentu, anak-anak dibimbing untuk menebak kata yang tertutupi kertas tersebut. Teknik-teknik memancing perhatian lewat tebakan cerita, improvisasi dengan menyangkutkan pengalaman anak, menebak isi cerita selanjutanya dan teknik-teknik lainnya membuat anak-anak yang sulit membaca termotivasi mengetahui huruf-huruf, dan yang lancar membaca akan termotivasi untuk mengerti alur berikutnya, bahkan mereka akan dengan mudah belajar menuliskan kalimat-kalimat yang mereka buat sendiri. 

“Kegiatan membaca bagi anak-anak sekarang menjadi amat menyenangkan. Teknik-teknik memancing perhatian lewat tebakan cerita, improvisasi dengan menyangkutkan pengalaman anak, menebak isi cerita selanjutanya dan teknik-teknik lainnya membuat anak-anak yang sulit membaca termotivasi mengetahui huruf-huruf, dan yang lancar membaca akan termotivasi untuk mengerti alur berikutnya, dan program Buku Bacaan Berjenjang dari USAID PRIORITAS sangat cocok untuk meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan di Indonesia, “ pungkas Jumadi, S.Pd, MM Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Jombang. 

Tuesday, 26 January 2016

Cegah Kekerasan Di Lingkungan Sekolah, Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Aman

Tangerang Selatan, TabloidPendidikan.Com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah meluncurkan Program Sekolah Aman Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
Program ini diluncurkan sebagai bentuk perlindungan anak dalam mengalami kekerasan di lingkungan sekolah.
Menurut Anies, tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan harus dicegah dan diatasi. Pencegahan ini tidak hanya dilakukan pemerintah tapi pihak sekolah dan orangtua juga. Apalagi sebanyak 2.208 anak selama 2014 tercatat di data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah berhadapan dengan hukum.
“2208 anak masuk ke ranah hukum karena kekerasan,” ungkap Mantan Rektor Universitas Paramadina ini saat peluncuran Program Sekolah Aman Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan di SMA 8 Tangerang Selatan, Senin (25/1). Sementara selama satu semester yakni hingga Juli 2015 tercatat 403 anak masuk ke ranah hukum.
Anies menjelaskan, pencegahan tindakan kekerasan ini mencakup pelecehan, perundungan, penganiayaan, perkelahiaan dan/atau tawuran. Kemudian perlu mengatasi pula tindakan perpeloncoan, pemerasan, pencabulan, pemerkosaan, kekerasan berbasis Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) dan kekerasan lainnya yang diatur Undang-Undang.
Dengan adanya gerakan atau program ini menandakan bahwa memang perlu adanya sinergi antara sekolah, pemerintah daerah dan Kemendikbud. Sejumlah pihak memiliki tugas dalam penganggulangan, tataran pemberian sanksi dan pencegahan tindakan kekerasan.
Gerakan ini juga menjadi salah satu cara untuk melengkapi penanganan kekerasan sebelumnya di sekolah. Menurut Anies, penanganan kekerasa sekolah sebelumnya dilakukan secara kasuistik, tidak terstruktur dan langsung masuk ke ranah hukum. Hal-hal ini tidak dipandang sebagai masalah pendidikan.
“Kalau ada siswa yang melakukan kekerasan itu tidak boleh dikeluarkan dari sekolah. Mereka juga masih memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan,” kata Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini. Dia berpendapat, siswa-siswa seperti itu seharusnya dibina dan dididik agar tidak melakukan kekerasan lagi. [Republika]

KPAI: Jajanan Mirip Kondom Merusak Moral, Kesehatan dan Sosial Anak

Kasus jajanan anak yang didalamnya ada benda mirip kondom menjadi perhatian masyarakat.
Jajanan Anak Mirip Kondom
Jajanan Anak Mirip Kondom
Beredarnya jajanan tersebut diprediksi akan berdampak besar dari segi moralitas, kesehatan dan sosial bagi anak-anak yang membeli produk mainan berupa ‘kotak kado’ tersebut.
Tuntutan itu disampaikan Sekretaris Jendral Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda yang berkoordinasi ke Polsek Bekasi Selatan, Senin (25/1/2016) siang tadi, dia mendesak kepolisian menuntaskan kasus produk “Kotak Kado” yang beredar di Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Saya berharap polisi bisa mengungkap kasus ini, karena saya menganggap produk mainan ini melanggar moralitas, aspek kesehatan dan sisi sosial masyarakat,” kata Erlinda.
Dijelaskan Erlinda, dalam segi pelanggaran moralitas, produk berisi benda yang berbentuk menyerupai alat kontrasepsi kondom tersebut kebanyakan dikonsumsi oleh anak-anak.
“Memang alat tersebut kalau diperhatikan lebih mirip dengan finger coat untuk menghitung uang dan partikel elektronik, tapi apa maksud produsennya memasarkan itu kepada anak-anak,” katanya.
Lebih lanjut, dari segi pelanggaran kesehatan, papar Erlinda, dalam jajanan tersebut, terdapat kandungan zat berbahaya bagi kesehatan yang dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam susu yang dipaket bersama benda serupa kondom dalam kemasan kotak kado.
Terakhir, kata dia, untuk sisi sosial masyarakat, produk itu tidak layak dipasarkan karena menimbulkan persepsi negatif dan meresahkan orang tua.
“Ini jelas sangat mengkhawatirkan masyarakat, karena jajanan ini menyasar anak-anak kita,” ungkapnya.
Untuk itu, diakui Erlinda, pihaknya mendesak kepolisian mengusut kasus itu hingga ke tingkat produsen untuk mengetahui motif pembuatan produk itu.
“Kita koordinasi dengan kepolisian agar diasistensi Polda Metro Jaya dan Mabes Polri, lalu dicari produsennya. Minta tanggung jawabnya dan tanya motifnya,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Jayadi mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan upaya pencarian terhadap distributor yang memasarkan produk jajajan mainan tersebut.
“Sudah dua saksi kami periksa yang merupakan penjual jajajan itu, mereka tak tahu isi di dalamnya dan keterangan saksi mereka dapat produk itu dari distributor keliling yang baru sekali datang,” jelasnya. [Okezone]

Monday, 25 January 2016

Kementerian dan Pemda Dukung Perluasan Program USAID PRIORITAS


Perwakilan Iranian language Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian RisetdanTeknologi Dikti, Kementerian agamid lizard,dan tujuh provinsi Mitra USAID PRIORITAS mendukung keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS. Demikian hasil Iranian language Rapat Pembahasan Keberlanjutan dan Perluasan Program USAID PRIORITAS bersama Tim Kemendikbud.
Hamid Muhammad Doctor of Philosophy, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyatakan Mendikbud Anies Baswedan telah berpesan bahwa Kemdikbud masih membutuhkan program principle dirintis USAID PRIORITAS danberharap program masih berlanjut di Chadic depan setelah tahun 2017. Program USAID PRIORITAS merupakan program national capital tahun dan Akan berakhir Gregorian calendar month 2017.
“Kemdikbud berharap adenosine deaminase sinergi kelembagaan agar program principle adenosine deaminase tidak berjalan sendirian. Perlu adenosine deaminase sinergi antara lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan(P4TK)dengan pendekatan kabupaten secara menyeluruh. Kita tidak mungkin tangani sendirian, butuh bantuan banyak Iranian language luar,” ungkap Hamid Muhammad
Prof Dr Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian agamid lizard, menyatakan bahwa Dutch East Indies masih menghadapi tantangan basic dalam memajukan pendidikan.Dia menilai kehadiran USAID PRIORITAS merupakan instrumen principle strategis untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Dutch East Indies.“Saya sangat mendukung program USAID PRIORITAS dan Akan kerja keras untuk mewujudkan programme bersama-sama. Kami juga Akan diskusi dengan Pak Stuart lensman, Direktur Program USAID PRIORITAS, dan tim untuk diskusi lebih detil agar program bisa berkelanjutan dengan langkah afirmatif dan konkrit,” kata Kamaruddin Amin.
Dukungan keberlanjutan dan perluasan program juga disampaikan oleh perwakilan kabupaten Mitra USAID PRIORITAS, seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Sekretaris Daerah Kabupaten Maros di Provinsi Sulawesi Selatan.“Dana sebesar Rp sixteen,4miliar untuk ten kabupaten/kota non Mitra Akan dialokasikan untuk implementasi diseminasi program USAID PRIORITAS,” jelas Hasanuddin Darjo, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh di sela-sela acara.
Dukungan serupa disampaikan academician Dr Baharuddin, Sekretaris Daerah KabupatenMaros, principle menyatakan bahwa Maros telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,73 Miliar untuk melanjutkan implementasi program USAID PRIORITAS, antara lain pembinaan MGMPdan KKG, serta program membaca.“Untuk program membaca, Pemkab Marosakan sediakan anggaran diseminasi pelatihan buku berjenjang, pengadaan buku bacaan, rehabilitasi perpustakaan dan menerbitkan Perbup tentang budaya baca,” kata Baharuddin.
Prof Dr Syawal Gultom, Rektor Universitas Negeri city, berharap keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS dapat semakin banyak mengakses peningkatan mutu LPTK dan sekolah di daerah-daerah. “Untuk keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS, LPTK perlu melakukan diseminasi program USAID PRIORITAS di LPTK sendiri, mengintegrasikan program USAID  PRIORITAS kedalam program studi dan kurikulum LPTK serta perlu adenosine deaminase dukungan pemerintah untuk revitalisasi LPTK dan penguatan LPTK sebagai Service supplier agar metode, materi, jaringan, dansumber daya principle sudah dikembangkan USAID PRIORITAS dapat ditindaklanjuti oleh LPTK,” kata Syawal principle menjadi salaah satu peserta diskusi.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, directors, and Students (USAID PRIORITAS) adalah program national capital tahun principle didanai oleh us Agency for International Development (USAID) dan didesain untuk meningkatkan akses pendidikan dasar principle berkualitas di Dutch East Indies. USAID PRIORITAS adalah bagian Iranian language program kerjasamaantara Pemerintah Dutch East Indies dan Pemerintah AmerikaSerikat. Program ini telah diterapkan di Sembilan provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat)

Pentingnya Program Budaya Baca dalam Pelatihan USAID PRIORTAS



Program Budaya Baca menjadi worship satu materi pelatihan principle dikembangkan oleh USAID PRIORITAS. Mengapa Program Budaya Baca dianggap penting? Ketrampilan membaca sangat penting untuk kesuksesan pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak principle membacanya baik atau hobi membaca, biasanya Akan mencapai hasil principle baik dalam mata pelajaran. Pengetahuan dan kemampuannya juga Akan lebih luas dan terbuka dibandingkan dengan siswa lain principle kurang gemar membaca. Sekolah dapat membantu anak-anak untuk belajar menyukai buku dengan menerapkan “Program Membaca” dan menciptakan “Budaya Baca.”
Peningkatan pemanfaatan perpustakaan sekolah dan sudut baca merupakan worship satu cara principle efektif untuk meningkatkan kebiasaan membaca dan keterampilan mencari informasi. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa fungsi perpustakaan sekolah (informatif, edukatif, bersifat riset, dan rekreatif) banyak principle belum dimanfaatkan secara optimum. Cara lain untuk menciptakan ‘budaya baca’ adalah pembiasaan membaca, pembiasaan membaca di rumah, pameran buku di sekolah, membuat lingkungan sekolah principle kaya bacaan dan menjalankan program-program khusus untuk siswa principle lambat membaca.

Untuk mendukung program pemerintah tentang peningkatan budaya baca, USAID PRIORITAS dalam pelatihan Manajemen Sekolah memasukkan materi “Program Budaya Baca” sebagai worship satu materi “Pelatihan untuk Pelatih tingkat Provinsi Jawa Timur: Praktik principle Baik dalam Manajemen Sekolah di Coyote State dan MI Modul II Kohor 3”. Kegiatan ini diikuti oleh fasilitator daerah Iranian language Kota Batu, Kab Banyuwangi, Kab Lamongan, dan Kab Jombang.

Silvana Erlina selaku Koordinator USAID PRIORITAS Jatim mengungkapkan, ADA banyak hal menarik principle dilatihkan dalam pelatihan ini. worship satunya adalah bagaimana sekolah menciptakan Program Membaca di lingkungan sekolahnya.

Sebagai contoh worship satu Hindu deity USAID PRIORITAS Jatim, SDN Mojokarang telah menerapkan budaya baca di sekolah dan hasilnya, minat siswa dalam membaca buku meningkat.

Membaca Senyap / Uninterrupted Sustained Silent Reading (USSR) merupakan materi principle dikembangkan dalam pelatihan USAID PRIORITAS. Kegiatan ini pada dasarnya adalah memberikan waktu membaca di sekolah kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menikmati kesenangan membaca. Dalam membaca senyap, siswa diberi periode waktu tertentu, misalnya ten atau thirty menit atau lebih (tergantung usia siswa dan kondisi sekolah), untuk menikmati bacaan bermutu tanpa ADA interupsi principle mengganggu.

Tujuan program ini adalah untuk melatihkan perilaku membaca, membangun kebiasaan membaca (misalnya: berkonsentrasi), dan membangun kemampuan serta kelancaran membaca melalui kegiatan membaca untuk kesenangan principle terprogram.

Program ini dilaksanakan setiap hari di banyak negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Singapura, Malaysia, dan Brunei. Di Jatim, sekolah Hindu deity USAID PRIORITAS principle telah mengembangkan program budaya baca dan membaca senyap adalah SDN Mojokarang Kab Mojokerto.
Program budaya baca di SDN Mojokarang diawali dengan membaca buku selama forty five menit setelah senam pagi atau sebelum pelajaran dimulai atau disebut program Time for Reading. Semua siswa wajib melakukannya. Program ini berlangsung pada pagi hari setiap Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat.
“Sebelumnya hanya fifteen menit, tetapi saya amati anak-anak ini bergurau dulu dengan teman-temannya begitu membuka buku. Waktu untuk membaca menjadi berkurang, maka saya tambah alokasi waktunya,” papar Watiyah, S.Pd, Kepala SDN Mojokarang principle menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan ini.
Saat masuk kelas, siswa kelas tinggi yaitu kelas four hingga vi diminta untuk menceritakan hasil bacaan dalam bentuk laporan tertulis atau rangkuman tentang apa saja principle dibacanya. Laporan siswa Akan dipajang di papan jurnal membaca kelas. Time for Reading memanfaatkan buku-buku principle ADA di sudut baca masing-masing kelas atau buku bacaan principle dibawa siswa. Keesokan hari, laporan membaca siswa itu Akan disimpan guru kelas dalam buku jurnal membaca. Jurnal membaca ini dibuat guru kelas principle bersangkutan. Meski demikian, masih ADA siswa principle kesulitan membaca. “Ada beberapa Iranian language kelas a pair of dan three. Sekitar delapan anak,” ujar Watiyah.
Keadaan ini diketahui melalui supervisi membaca oleh kepala sekolah berdasarkan buku jurnal membaca principle dibuat guru kelas. Mereka principle kelas three diberi buku bacaan principle biasa dipakai siswa kelas one. Biasanya buku bacaan berjenjang Iranian language USAID PRIORITAS karena ukuran hurufnya besar dan masih terdiri Iranian language beberapa kata saja dalam satu kalimat. Nah, mereka ini diberi penanganan khusus oleh Watiyah dan guru di sekolah. Mereka diajak membaca melalui permainan. Sebelum memperoleh alat peraga Iranian language pemerintah, wali murid menyumbang kartu huruf. Namun, setelah alat peraga Iranian language pemerintah datang, papan dengan gambar-gambar itu digunakan setiap hari bersama kartu huruf.
Menurut Dyah Haryati Puspitasari selaku Whole Schole Development USAID PRIORITAS Jatim, dengan melaksanakan budaya baca di sekolah Hindu deity terbukti mampu meningkatkan minat baca siswa dan sekolah Hindu deity menjadi pelopor Program Budaya Baca di kabupaten masing-masing dalam meningkatkan minat guru, siswa, dan orangtua untuk gemar membaca. Ditambahkan Dyah, kegiatan gemar membaca dapat mendukung peningkatan ketrampilan literasi siswa di dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran literasi, diharapkan para siswa memiliki tingkat pemahaman dan kemampuan berpikir principle tinggi sejak dini sehingga mampu mencerna setiap kegiatan pembelajaran dengan lebih baik.

12 Cara Mendidik Sopan Santun Anak


Tingkat kecerdasan seseorang tidak menjamin terbentuknya karakter yang baik. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa dewasa ini sikap sopan santun pada anak-anak berkurang drastis. Meskipun pelajaran tentang sopan santun telah diterapkan di sekolah, tetapi sepertinya sopan santun kini adalah sesuatu yang mahal. Pendidikan sopan santun yang paling utama berasal dari keluarga, dan kita tidak dapat menyalahkan sekolah atau pihak lain, apabila anak kita kurang memiliki sopan santun dalam bersikap. Karena sopan santun adalah suatu kebiasaan yang dibentuk dalam waktu yang lama.
Sebenarnya tidak pernah ada kata terlambat dalam mengajarkan sopan santun kepada anak, karena yang paling penting dalam mengajarkan anak sopan santun adalah teladan diri anda sendiri sebagai orangtua. Dengan kata lain, anak anda tidak akan menganggap serius hal ini, apabila anda sendiri tidak dapat memberikan contoh yang baik. Lantas, bagaimana cara mengajarkan sikap sopan santun yang benar pada anak? Berikut ini ada 12 cara untuk mendidik sopan santun pada anak.
1. Sejak Usia Dini
Kapan sebaiknya mengajarkan sopan santun ini dimulai? Sejak anak berusia 1-3 tahun sudah bisa dimulai dan dibiasakan untuk belajar sopan santun. Anda bisa mengenalkan sopan santun kepada anak mulai dari hal yang sederhana, seperti memberi salam, meminta izin, dan sebagainya. Dalam mengajarkan sopan santun janganlah menunggu ketika anak sudah besar, atau menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada pihak sekolah, karena mengajarkan sopan santun adalah kewajiban orangtua sepenuhnya.
2. Jadilah Role Model
Cara mengajarkan sopan santun yang paling efektif adalah dengan memberikan contoh dan teladan yang baik kepada anak secara konsisten. Pembentukan perilaku anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Dengan melihat contoh perilaku orangtuanya sehari-hari, maka anak akan belajar bersikap sopan santun dengan sendirinya. Jadi mulailah bersikap sopan santun dan menjadi teladan bagi anak anda, karena cara terbaik untuk mengajarkan sopan santun adalah melalui contoh, bukan sekedar memberi nasehat.
3. Mulai Dari Hal Sederhana
Ingin menciptakan dunia yang lebih baik? Mulailah mengajarkan sopan santun dari hal-hal sederhana. Dalam bersikap sopan santun, ajarkan anak untuk terbiasa dengan empat kata penting, yaitu permisi, tolong, maaf, dan terima kasih. Biasakan anak untuk mengatakan “Permisi” ketika meminta izin, ingatkan anak untu mengatakan “Tolong” ketika meminta sesuatu, ajarkan anak untuk mengatakan “Maaf” ketika melakukan kesalahan, dan biasakan anak untuk mengatakan “Terima Kasih” ketika orang lain melakukan kebaikan untuk dirinya.
4. Lakukan Dengan Konsisten
Mengajarkan sopan santun adalah suatu proses. Mungkin anak anda masih sering lupa bagaimana harus bersikap baik, tetapi sebagai orangtua jangan pernah lelah untuk mengingatkan mereka. Dan apabila anak anda bertindak tidak sopan, janganlah terlalu mudah memaklumi sikap mereka, karena hal ini justru akan membuat anda terlihat tidak konsisten di mata anak.
5. Berikan Pujian
Ketika anak bersikap baik dan sopan, berikan mereka pujian atau hadiah berupa makanan atau minuman kesukaannya. Ada baiknya jika pujian tidak diberikan terlalu berlebihan, karena hal itu hanya akan membuat anak berlaku sopan untuk mendapat pujian. Pada prinsipnya, jika anak tidak tahu maka beritahulah mereka, jika anak sudah tahu dan melanggar maka tegurlah mereka, jika anak sudah tahu dan berubah maka pujilah mereka.
6. Serius Dengan Hal Ini
Ketika anak berbuat salah atau kurang sopan, jangan pernah dijadikan bahan untuk bercanda. Karena hal ini justru akan membuat anak sulit untuk memahami dan mengerti arti sopan santun yang sebenarnya. Dengan menjadikannya sebagai bahan lelucon, anak akan menganggap perbuatannya adalah hal yang lucu. Sebaiknya ingatkan anak dengan lembut ketika mereka berbuat salah.
7. Perhatian Pada Anak
Sesibuk apapun kondisi anda di rumah cobalah untuk memberikan perhatian dan respon atas perilakunya. Karena seringkali anak akan melakukan tindakan-tindakan yang dinilai kurang sopan hanya untuk menarik perhatian orangtuanya.
8. Bermain Role Play
Ajak anak anda untuk bermain peran, karena anak biasanya suka sekali bermain peran dengan temannya. Melalui kesempatan ini cobalah untuk melatih sikap sopan santun anak anda. Ketika mereka bersikap sopan dalam peran yang dimainkannya, pujilah sikap tersebut dan tunjukkan bahwa anda sangat menghargainya. Ajarkan pula bagaimana cara anak menyapa orang, dan bersikap kepada orang yang lebih tua.
9. Melalui Cerita dan Dongeng
Ada dua hal yang biasanya sangat disukai oleh anak, yaitu musik dan cerita. Ambilah kesempatan ini untuk menceritakan dongeng kepada anak saat menjelang tidur, pilihlah kisah yang menarik dari buku atau dongeng dan tambahkan dengan imajinasi anda, kemudian ceritakan sambil memasukkan nilai-nilai sopan santun kepada anak.
10. Kenalkan Dengan Agama
Pendidikan agama yang baik akan membantu memunculkan perilaku yang baik dan santun. Bagaimanapun agama adalah salah satu pilar yang sangat penting bagi manusia. Kenalkan anak dengan agama sejak usia dini, karena nilai-nilai moral yang diajarkan dalam agama sangat penting untuk menumbuhkan kedewasaan dan pembentukan karakternya ketika ia besar nanti.
11. Peluk Dalam Doa
Doa adalah salah satu bentuk keyakinan orangtua terhadap anaknya. Ketika anak anda tumbuh semakin dewasa, anda tidak bisa mengawasinya selama 24 jam sehari, dengan siapa anak bergaul, dan apa saja yang mempengaruhinya. Karena itu peluklah selalu anak anda dalam doa, dan doakan mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang baik.
12. Butuh Proses
Mengajarkan sopan santun kepada anak membutuhkan kesabaran, karena ini merupakan sebuah proses dan mungkin membutuhkan waktu yang lama. Jika sopan santun belum terbentuk dalam perilaku anak, tunggulah dengan sabar dan tunjukan sikap yang baik, agar dibenaknya tertanam bahwa belajar sopan santun adalah suatu proses yang menyenangkan. Ingat, mengajarkan sopan santun tidak dapat dilakukan secara instan, karena ini adalah proses pembiasaan.
Sopan santun adalah sebuah etika yang harus kita miliki ketika hidup di lingkungan sosial. Mengingat sopan santun adalah hasil didikan dari orangtua dan bukan bawaan sejak lahir, maka sebaiknya mengajarkan sopan santun dilakukan sejak anak usia dini. Dan yang paling penting, ingatlah untuk selalu mengajarkan sikap sopan santun kepada anak dengan penuh cinta kasih, kesabaran, teladan, dan disertai dengan doa. Karena itu akan menjadi bekalnya kelak ketika anak tumbuh dewasa.
Semoga bermanfaat.

5 Ucapan Harus di Hindari Dalam Mendidik Anak


Apa yang sering diucapkan oleh orangtua sangatlah penting bagi anak, karena hal itu nantinya bisa membentuk kehidupan dan masa depan anak. Sayangnya hal ini tidak banyak diketahui oleh orangtua. Seringkali orangtua merasa cemas dan frustasi karena ada banyak hal yang dikhawatirkan terhadap anaknya, seperti nilai akademis, pergaulan, lingkungan sosial, dan tuntutan hidup. Sehingga kecemasan dalam diri orangtua ini berdampak pada pola komunikasi terhadap anaknya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa bahasa mempunyai pengaruh yang besar ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. Dan cara berkomunikasi yang baik dapat memberikan dampak positif pada hubungan orangtua dan anak untuk jangka waktu yang panjang. Begitu pula dengan ucapan negatif, juga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Maka dari itu gunakanlah selalu bahasa yang baik ketika mendidik anak. Berikut ini ada beberapa ucapan yang sebaiknya anda hindari ketika mendidik anda.
1. Begitu saja tidak bisa!
Ini adalah bentuk ucapan yang mewakili rasa frustasi orangtua terhadap anaknya. Seringkali ucapan seperti inilah yang menbuat mental anak jatuh, sehingga sulit untuk membuatnya memiliki prestasi tinggi. Apa yang dirasakan anak pada saat orangtuanya berucap seperti ini? Anak akan merasa tidak mampu dan tidak berdaya. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan. Hentikan semuanya, termasuk proses belajar. Silahkan ambil waktu dan beristirahatlah sejenak, tenangkan emosi anda, biarkan anak melepas ketegangan. Sambil anda beristirahat sejenak, pikirkan dengan kreatif pendekatan baru yang dapat membantu anak anda belajar. Kemudian masuklah kembali ke ruang belajar dengan kondisi yang lebih rileks dan tenang, bangkitkan semangat dan rasa percaya diri anak dengan penuh kasih sayang.
2. Kamu ditinggal saja ya!
Ucapan ini lazim dan banyak digunakan orangtua untuk mengancam anaknya, apakah ini baik? Tergantung kondisinya, ketika berada di rumah bisa jadi merupakan hal yang baik, karena anda sedang mengajarkan tepat waktu dan disiplin. Tetapi ketika berada di pertokoan umumnya hal seperti ini tidak akan terjadi, dan anak akan belajar bahwa orangtua mereka hanya memberikan ancaman kosong. Karena itu sebaiknya jangan pernah mengatakan kepada anak bahwa anda akan meninggalkan mereka. Solusi mudahnya adalah buatlah rencana perjalanan sebelum anda berangkat dari rumah.
3. Jangan manja, kamu kan sudah besar!
Ada beda antara anak yang merasa tidak mampu dengan anak yang manja. Sebaiknya anda tahu betul anak anda sedang malas, manja, atau memang tidak mampu dan membutuhkan bantuan anda. Sangat bisa dipahami, bahwa kemandirian dibutuhkan agar anak bisa tumbuh dengan baik, tetapi untuk mengajarkan kemandirian kepada anak sebaiknya orangtua perlu mengamati terlebih dahulu, apakah anak sudah mampu atau belum mampu. Ucapan seperti ini bisa membuat anak tidak datang kepada orangtuanya ketika ada masalah, dan anak akan mencari orang lain untuk mendapatkan bantuan. Hal ini akan membuat anak enggan untuk berkomunikasi lebih lanjut. Sekarang ini banyak anak yang merasa bahwa orangtua bukanlah solusi bagi mereka, semoga ini bukan anda. Karena akan sangat berbahaya jika anak mencari solusi dari luar yang belum tentu baik.
4. Minta maaf sana!
Ada banyak ucapan serupa yang tujuannya ingin mengajarkan sopan santun, tata krama, dan etika dalam hidup. Perbuatan baik akan diterima baik jika diberikan dengan contoh, bukan arahan semata. Coba bayangkan, lebih mudah mana bagi anak untuk berubah menjadi lebih baik, dengan hanya menerima perintah atau melihat contoh? Ketika anda memaksa anak untuk meminta maaf, anda tidak mengajarkan mereka kemampuan sosial. Maka dari itu, akan lebih baik jika anda memberikan contoh untuk memperkuat perilaku tersebut. Dan yang paling penting, katakanlah dengan lembut bukan ancaman.
5. Kamu bicara apa sih!
Anak kecil, terutama dengan tipe kepribadian sanguin, akan sangat senang bercerita tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupannya. Mungkin bagi orangtua, banyak cerita dari mereka sebenarnya adalah cerita biasa saja, dan cenderung tidak penting. Seringkali karena kesibukan dan rutinitas, banyak orangtua yang tidak peduli dalam sikapnya. Ucapan seperti ini adalah salah satu ungkapan ketidak pedulian orangtua. Bagaimana jika hal seperti ini masih berlangsung dan sering terjadi? Apa yang akan terjadi pada diri anak? Anak akan tumbuh sambil membawa pesan bagi dirinya, bahwa dia bukan orang penting. Tidak ada rasa percaya diri yang baik dalam dirinya, mereka akan merasa terabaikan dan tertolak. Dan ketika dewasa, mereka akan mencari perhatian dengan cara yang salah, membual, dan cenderung menyenangkan orang lain agar diterima.
Sebenarnya tidak ada orangtua yang sempurna, karena itu apabila anda mengucapkan hal-hal ini secara tidak sengaja, segeralah minta maaf pada mereka. Semoga dengan ini anda mendapat gambaran yang lebih besar, tentang ucapan-ucapan yang kurang mempedulikan anak.
Semoga bermanfaat.