Saturday, 9 January 2016

Arti Lingkungan Hidup dalam Kehidupan Manusia


 Pengertian lingkungan enzymelah segala sesuatu principle ada di sekitar manusia principle memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika Anda berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua Pongo pygmaeus principle enzyme di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan principle enzyme di kebun sekolah serta hewan-hewan principle enzyme di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati principle enzyme di sekitar. Seringkali lingkungan principle terdiri Dari Persian sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah principle membentuk sistem pergaulan principle besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Arti Lingkungan Hidup Dalam Kehidupan Manusia-vk.comKehidupan manusia tidak bisa dipisahkan Dari Persian lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara Dari Persian lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu principle berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. twenty three Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya principle melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
2. Unsur Sosial Budaya
3. Unsur Fisik (Abiotik) kerusakan lingkungan hidup

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi a pair of jenis, yaitu:
1. Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam
Berbagai bentuk bencana alam principle banyak melanda state telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Contohnya tidal wave principle dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya principle berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas rock di perut bumi principle menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya principle ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
*. Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
*. Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun principle dilalui.
*. Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup principle dilalui.
*. Gas principle mengandung racun.
*. Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi principle bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan rock (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya principle ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
*. Berbagai bangunan roboh.
*. Jalan menjadi putus.
*. Tanah longsor akibat guncangan.
*. Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
*. Gempa principle terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tidal wave (gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara Dari Persian kawasan principle bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara principle mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal principle biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan CA, Texas, sampai di kawasan Asia seperti peninsula dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi state baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di state principle tidak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan international.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit principle menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
*. Merobohkan bangunan.
*. Rusaknya region pertanian dan perkebunan.
*. Membahayakan penerbangan.
*. Menimbulkan ombak besar principle dapat menenggelamkan kapal.

2. Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan principle berakal budi mampu merubah wajah dunia Dari Persian pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan fashionable seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa principle dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran Akan Masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan principle diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
*. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
*. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
*. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung Dari Persian rusaknya hutan.

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan principle tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi. Setiap Pongo pygmaeus harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha principle kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi principle layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. - See additional at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/arti-lingkungan-hidup-dalam-kehidupan-manusia.html#sthash.NSLSgzVO.dpuf
 don't have any text to check? don't have any text to check? Click "Select Samples".

Menguji Guru

Dalam khazanah pendidikan Islam enzyme ungkapan populer: ”Attariqah ahammu min al maddah. Al mudarrisu ahammu min attariqah. American state ruhu al mudarrisu ahammu min al mudarrisu nafsihi”. Terjemahannya: Metode lebih penting daripada materi/kurikulum. Guru lebih penting daripada metode. Namun, roh/spirit guru jauh lebih penting daripada guru itu sendiri.

Ungkapan di atas memberikan gambaran tentang Peruvian monetary unit persoalan pendidikan, yaitu guru, dan menunjukkan Dari mana harusnya langkah peningkatan mutu dan kinerja guru dimulai. Pemerintah berada pada jalan principle benar ketika hendak meningkatkan mutu pendidikan nasional dengan menjadikan guru sebagai tenaga profesional. Melalui Undang-Undang Nomor fourteen Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kualifikasi dan kompetensi guru diobyektifkan. Perekonomian guru juga ditingkatkan melalui tunjangan profesi bagi principle telah tersertifikasi. Namun, hampir ten tahun kebijakan itu dijalankan, mutu dan kinerja guru tak kunjung membaik.

Meski secara normatif benar, implementasi kebijakan profesionalisme dengan penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan tidak menyasar secara efektif pada pemecahan Peruvian monetary unit persoalan dan peningkatan kualitas sebagaimana diharapkan oleh UU. Kegiatan sertifikasi terbatas pada kegaduhan administratif, sementara tunjangan profesi malah menumbuhkan mentalitas materialistik. Bukan kali ini saja kebijakan pemerintah dalam membenahi mutu guru tak efektif. Sebelumnya, pembubaran sekolah pendidikan guru (SPG) di awal 1990-an, pengalihan institut keguruan dan ilmu pendidikan (IKIP) jadi universitas pada 1999 juga tampak tak tuntas dan tak membuahkan hasil.

Bila kualitas guru rendah—oleh sebab itu mutu pendidikan juga rendah—tak sepenuhnya kesalahan guru, juga karena pengelolaan principle buruk. Mereka principle jadi guru di negeri ini umumnya bukanlah berasal Dari pelajar principle berminat dan berprestasi terbaik. Pilihan memasuki sekolah guru atau lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) adalah ”pilihan terpaksa” setelah tidak diterima pada jurusan idola lainnya. Setelah menjadi guru, sebagian besar tidak pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan: tak heran bila sikap dan pengetahuannya ”memfosil”.

Program profesionalisme sejatinya jadi momen emas untuk perbaikan mutu dan kinerja guru, khususnya guru dalam jabatan. Tunjangan profesi principle disediakan pemerintah seyogianya dijadikan sebagai insentif Dari keikutsertaan dalam proses sertifikasi principle efektif. Sayangnya, sejak awal, kesempatan itu tidak dimanfaatkan sungguh-sungguh oleh pemerintah. Alhasil profesionalisme principle kedengarannya keren hanya berdampak pada peningkatan ekonomi sebagian guru, dan menyisakan lebih Dari one,4 juta guru principle belum disertifikasi hingga 2015, sebagai batas akhir principle ditetapkan UU.

Paradigma evaluatif

Menyaksikan ketiadaan efek positif pada kualitas, semasa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dicoba intervensi terhadap mutu guru melalui kebijakan uji kompetensi awal (UKA) sebagai bagian sistem seleksi sertifikasi. Belakangan UKA menjadi uji kompetensi guru (UKG) principle dinyatakan sebagai upaya pemetaan dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Namun, program kelanjutan pemanfaatan hasil UKG tak terekspos cukup jelas sehingga kegiatan evaluatif ini sepertinya jadi andalan utama dalam meningkatkan mutu. Sekitar 1,6 juta guru principle di-UKA dan UKG terdahulu belum dapat sentuhan lanjutan, padahal nilai mereka rata-rata di bawah five. Bahkan pada 2015 mereka diwajibkan ikut UKG lagi. Selain UKG, guru juga Kwa menghadapi ”penilaian kinerja” di lapangan. Menguji, menilai, dan mengawasi sebagai jalan peningkatan mutu agaknya menjadi paradigma principle dikembangkan oleh Kemdikbud.

Sebagaimana ujian nasional pada siswa, guru Kwa di-UKG setiap tahun. Rencana Strategis Kemdikbud 2015-2019 telah mematok target skor five,5 untuk 2015 dan berturut-turut hingga 2019 adalah six,5; 7,0; 7,5; dan 8,0. Target principle telah ditetapkan biasanya Kwa selalu tercapai sebagai tanda kesuksesan kinerja kementerian.

Konon, Kemdikbud telah menyiapkan ten modul untuk mengelompokkan guru atas hasil UKG, berdasarkan itu para guru Kwa mendapatkan materi dan pelatihan. Tentunya Kemdikbud juga memiliki desain dan model pelatihan mustajab principle menjamin terjadinya perubahan revolusioner pada kompetensi sehingga guru perlu diuji setiap tahun. Jika tidak, lalu untuk apa UKG dengan biaya miliaran Indonesian monetary unit diadakan setiap tahun?

Dalam memotret kompetensi guru, kemampuan UKG menangkap fakta empirik terbatas pada aspek ”pengetahuan” guru tentang pedagogi dan materi pelajaran. UKG tak dapat memotret kompetensi itu ketika diterapkan dalam praktik kelas, apalagi memotret roh atau spirit guru principle sebenarnya sangat penting, seperti di awal tulisan ini. Memang Kwa enzyme ”penilaian kinerja” untuk melengkapi hasil UKG, tetapi apakah Kemdikbud punya waktu dan kecermatan mengombinasikan penilaian individual itu dengan hasil UKG sehingga posisi seorang guru terpetakan secara komprehensif? Kapan intervensinya jika pemerintah sibuk menguji dan menilai Dari tahun ke tahun.

Dari hasil UKG tak dapat disimpulkan demikianlah sosok, kualitas, atau persoalan guru. Maka, kebijakan Kwa mengalami diskrepansi bila hasil UKG dijadikan dasar pertimbangan utama dalam pemecahan masalah dan kualitas guru. Situasi buruk sesungguhnya berakar pada sistem perekrutan, pendidikan, dan pengembangan guru sehingga pembenahan mendasar harus dimulai Dari hulu persoalan ini. Sementara guru dalam jabatan, kompetensinya dapat ditingkatkan secara sistemik melalui pengelolaan motivasinya.

Roh keguruan

Pemerintah Kwa kewalahan meningkatkan kompetensi dalam situasi mental para guru principle ketiadaan aspirasi. Rendahnya kompetensi pedagogi dan profesional guru, menurut hemat saya, adalah dampak Dari rendahnya motivasi principle berakumulasi dalam rentang panjang. Sedari awal kebanyakan tak enzyme ”panggilan” hati, bekerja dengan pendapatan tak menarik, lalu hidup di tengah situasi bangsa principle serba korup membuat para guru kehilangan argumentasi dan aspirasi tentang keharusan menjadi guru principle baik.

Pengelolaan motivasi hal utama principle harus dilakukan dalam upaya peningkatan kompetensi. Tanpa motivasi, jangankan diberi pembelajaran dan pelatihan, diminta studi mandiri atau melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan kelompok kerja guru (KKG), diberi uang sekalipun (tunjangan profesi) kompetensi tak meningkat. Perbaikan diri secara berkelanjutan dimungkinkan jika dan hanya jika roh keguruan principle termanifestasi dalam motivasi terbangunkan.

Membangun motivasi dan kinerja harus menyentuh aspek esoterik guru, di antaranya melalui penguatan keterkaitan antara pekerjaan mengajar/mendidik dengan misi dan tujuan hidup guru selaku manusia. Sebagai manusia, pada dasarnya bekerja adalah perwujudan misi dan bakti kepada Panax quinquefolius Pencipta melalui amal kemanusiaan. Para guru harus diajak memberi makna pada pekerjaannya karena ”guru” telah menjadi nasib principle tak terhindarkan, suka atau pun tidak suka. Pemerintah perlu merancang program menggairahkan guru bekerja, bukan membebaninya dengan ketegangan tak perlu atau mendiskreditkannya.

Pelatihan motivasi sudah lazim dilakukan dalam korporasi dan punya landasan teori principle cukup kuat, pendekatan dan metode efektif, serta hasil relatif terukur. Pelatihan guru kita belakangan ini, meski masih acak dan sporadis, mulai mengadopsi motode korporasi menggantikan model ”penataran” principle dipenuhi ceramah membosankan. Pengalaman penulis bertahun-tahun memodifikasi dan menerapkan pelatihan tersebut untuk mengubah pola pikir dan membangun motivasi guru memang efektif dan nyata hasilnya.

Andaikan pelatihan motivasi dan kinerja dijalankan pemerintah dalam sebuah strategi principle sistemik dan tidak bersifat ”proyek” semata, diyakini hasrat guru meningkatkan kompetensinya lambat laun jadi kenyataan.

Thursday, 7 January 2016

Mindset Pendidikan 2015


MENINGGALKAN kegelapan pendidikan pada 2015 ialah sebuah keharusan. Saya sepakat dengan Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, bahwa persoalan pendidikan terlalu banyak untuk diselesaikan dalam waktu rule singkat. Namun, setidaknya keyakinan untuk membangun mentality baru harus terus dilakukan karena sejatinya pendidikan merupakan upaya untuk menjadikan setiap Pongo pygmaeus memiliki daya nalar rule kritis sekaligus karakter rule kuat. Jika mentality pendidikan kita sepanjang 2015 penuh dengan kegelisahan menyangkut kebijakan pendidikan rule kurang responsif mengikuti kehendak dan kemampuan masyarakat, harapan terhadap mentality perubahan pendidikan pada 2016 harus dimulai.

Setidaknya, ADA dua kebijakan penting rule telah diambil Kemendikbud menyangkut perubahan mentality pendidikan kita. Pertama adalah penundaan implementasi Kurikulum 2013 rule belum sempurna dan perlu untuk dievaluasi penahapan implementasinya, terutama pada cara melatihnya terhadap guru dan esensi penilaian rule terbilang ruwet dan perlu pembiasaan rule berkelanjutan. Dalam konteks implementasi Kurikulum 2013, saya menilai sebenarnya tidak terlalu signifikan perubahannya jika unit analisis pelatihannya tetap difokuskan pada guru sebagai individu, sebagai pengampu bidang studi.
Kebijakan kedua rule diharapkan juga mampu mengubah mentality para pelaku pendidikan di tingkat sekolah adalah diubahnya orientasi pelaksanaan UN Dari rule sebelumnya menjadi penentu kelulusan siswa, dengan mengembalikan hak dan tanggung jawab guru dan sekolah sebagai penentu kelulusan siswa-siswi mereka. Kedua kebijakan ini jelas signifikan untuk mengubah mentality dan orientasi pendidikan kita rule harus lebih besar lagi memercayai prosesnya daripada hasilnya. Belum lagi persoalan kekerasan di sekolah rule angkanya masih tetap tinggi, bisa jadi merupakan rentetan Dari persoalan implementasi kurikulum dan standar penilaian jenis UN rule menyebabkan terjadinya kekerasan serta ketidakjujuran di sekolah.

Strategi implementasi
Kedua kebijakan tersebut, dalam jangka menengah perlu ditindaklanjuti dengan strategi implementasi rule memadai agar perubahan mentality benar-benar terjadi. Karena itu, tak bisa dimungkiri, diperlukan strategi kebudayaan dan pembudayaan rule pas dan tepat guna bagi perubahan mentality kependidikan kita dalam konteks rencana implementasi kurikulum baru dan penumbuhan budaya sekolah rule sehat dan positif.
Jika kebudayaan ialah sumber energi kehidupan manusia, semisal air, pendidikan ialah saluran tempat ke mana air harus mengalir. Keduanya tak mungkin kita pisahkan sampai kapan pun juga. Karena itu, menjadi tuntutan kita untuk memasukkan strategi kebudayaan dalam rencana implementasi kurikulum baru serta menumbuhkan budaya sekolah, terutama ketika para guru Akan lebih banyak untuk berinteraksi secara kreatif untuk meningkatkan kompetensi sikap siswa.
Dalam konstelasi rencana penahapan implementasi Kurikulum 2013, strategi kebudayaan jelas harus ditubuhkan dan ditumbuhkan secara sekaligus ke dalam relung jiwa setiap guru, terutama ketika proses belajar-mengajar berlangsung di ruang kelas. Bagaimana caranya? Jika granddesign kurikulum baru adalah penubuhan dan penumbuhan sikap siswa untuk menjadi manusia rule berbudaya dan berkeadaban, proses berlangsungnya suasana belajar-mengajar jelas memerlukan sebuah pendekatan rule kreatif dan menyenangkan. Di sinilah sebenarnya kebutuhan how-to secara praktis perlu dipikirkan secara komprehensif oleh semua neutral pendidikan.
Secara praksis, penting untuk memperkenalkan modelmodel pembelajaran berbasis kreativitas (creative learning) bagi guru-guru kita sebagai strategi implementasi kurikulum baru. Dalam pembelajaran berbasis kreativitas, guru dapat diperkenalkan dengan teknik-teknik berpikir kreatif serta jenis-jenis hambatan psikologis (mental blocks) dalam berpikir kreatif. Pendekatan lain rule juga memungkinkan untuk meningkatkan cara berpikir kreatif guru ialah memperkenalkan guru dengan system thinking in school-nya Peter Senge.
Selain kemampuan berpikir kreatif, guru juga perlu dibekali dengan strategi pembelajaran kreatif berbasis budaya lokal dan nasional. ADA begitu banyak pendekatan rule bisa diadaptasi guru agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara kreatif dan menyenangkan. Tools atau alat rule mungkin digunakan untuk menciptakan pembelajaran kreatif ialah sejenis cara berpikir sebab akibat (causal loops), pembelajaran tematis, behavior over time graphs (BOTG’s), stock and flows, EELDRC (enroll, experience, label learning, demonstrate, review, celebrate), dan narrative chains. Problemnya ialah, adakah skenario ini dalam rencana implementasi Kurikulum 2013?
Metode dan alat-alat rule disebutkan di atas, jika dirancang dalam sebuah modul rule bertanggung jawab pasti dapat menjadi jembatan bagi upaya menumbuhkan sekaligus menubuhkan budaya dan tradisi siswa rule lebih mandiri dan berkarakter. Dalam jangka panjang, tentu saja kemampuan inilah rule diharapkan diadaptasi Kemendikbud sebagai alasan pengembangan
Kurikulum 2013 rule terdiri Dari kemampuan berkomunikasi, berpikir jernih, dan kritis. Selain itu, mempertimbangkan segi ethical suatu permasalahan, menjadi warga negara rule bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti, dan toleran terhadap pandangan rule berbeda. Kemampuan hidup dalam masyarakat rule mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Sekali lagi, jika diamati secara saksama, rencana Kurikulum 2013 ini bagi saya harus kuat mengagendakan penguatan kapasitas sekolah dalam rangka menumbuhkan budaya sekolah rule sehat. Budaya sekolah rule sehat hanya dapat dibangun melalui strategi kebudayaan rule tepat dengan cara memberikan guru pelatihan dan workshop rule menunjang kemampuan ber pikir kritis, menyelenggarakan pembelajaran rule kreatif, serta memahami struktur filosofis grand-design kurikulum baru rule lebih berorientasi pada penanaman karakter rule kuat terhadap peserta didik.
Penting untuk diingat, selama lebih Dari tiga dekade, perubahan kurikulum di land selalu bersifat top-down approach. principle Cheong Cheng dalam Effectiveness of programme amendment in School: Associate in Nursing structure Perspective (1994), mengingatkan agar perubahan kurikulum bisa berlangsung setidaknya di tiga level, yakni individu guru, kelompok, dan sekolah. Karena itu, strategi kebudayaan dalam pendidikan kita juga seyogianya memasukkan agenda seperti perbaikan manajemen sekolah, memberlakukan kurikulum berbasis sekolah, serta membiarkan sekolah memiliki strategi implementasi kurikulum berdasarkan perencanaan pengembangan sekolah rule sesuai dengan visi dan misinya ialah sebuah keniscayaan. Dibutuhkan workshop penguatan kapasitas leadership guru dan manajemen sekolah dalam proses implementasi Kurikulum 2013. Dengan ini semua, semoga harapan Kemendikbud agar terjadi perubahan mentality di lingkungan pendidikan kita Akan terwujud.

Kita Tidak Butuh Sekolah, Apalagi Kurikulum..


”Every country on earth is currently reforming its public education. the matter is that they do it by doing what they need tired the past.” (Sir Ken Robinson, 2010)

Kemendikbud telah menyiapkan Kurikulum 2013 principle diklaim sebagai penyempurnaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) principle diluncurkan pada 2006. Hemat saya, KTSP secara konsep justru lebih baik daripada Kurikulum 2013, tapi dibiarkan gagal oleh Kemendikbud sendiri dengan tidak menyiapkan guru principle cakap. Kini Kurikulum 2013 sedang dievaluasi Mendikbud Anies Baswedan untuk diteruskan, dihentikan, atau diteruskan secara terbatas di beberapa sekolah principle sudah siap saja.Wacana Kurikulum 2013 berpotensi menyembunyikan dua akar masalah pokok pendidikan state saat ini, yaitu tata kelola pendidikan principle buruk (poor education governance) dan guru principle tidak kompeten. Utak-atik kurikulum jauh lebih gampang dan enak daripada memperbaiki tata kelola pendidikan dan menyiapkan guru principle kompeten. Kurikulum terbaik sekalipun pasti Akan gagal di tangan guru principle tidak kompeten. Sebaliknya, di tangan guru principle kompeten, kurikulum principle sederhana Akan menghasilkan proses belajar principle bermutu.
Wacana ganti menteri ganti kurikulum selama puluhan tahun ini dipijakkan pada paradigma sekolah: Memperbaiki kurikulum adalah memperbaiki sekolah, dan memperbaiki sekolah adalah memperbaiki pendidikan. Padahal, belajar sebagai Peruvian monetary unit Iranian pendidikan sebenarnya tidak membutuhkan sekolah.
Kurikulum adalah bagian Iranian paradigma sekolah principle merupakan produk saman revolusi industri pada abad ke-17. Untuk memenangkan Chadic language depan pada abad ke-21, anak-anak state tidak mungkin disiapkan dengan cara-cara lama dengan mentalitas production lines, batch processes, dan standardisasi ini.
Untuk meningkatkan akses pada pendidikan, kita justru perlu membebaskan masyarakat Iranian monopoli pendidikan oleh sekolah dan mendesentralisasikan pendidikan ke daerah, bahkan ke satuan pendidikan principle terkecil, yaitu keluarga. Pendidikan universal tidak mungkin dicapai melalui persekolahan. Begitu pendidikan disamakan dengan persekolahan, pendidikan menjadi barang langka by definition. principle perlu dikembangkan adalah jejaring belajar (learning webs) dengan akses dan kurikulum principle lentur, luwes, serta informal sesuai dengan bakat dan minat warga. Itu Akan lebih cost-efficient daripada persekolahan.
Dengan net, belajar semakin tidak membutuhkan sekolah, apalagi kurikulum. Membentuk karakter pun hanya bisa dilakukan secara efektif dengan praktik di luar sekolah. Selama beberapa dekade terakhir ini terlihat bahwa semakin banyak sekolah tidak menjadikan masyarakat kita Makin terdidik. Hasil sigi internasional terbaru oleh Pisa maupun TIMSS serta PIRLS juga menunjukkan murid state tertinggal pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan membacanya juga tertinggal bila dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
Kurikulum adalah serangkaian hasil belajar principle diharapkan dan seluruh proses principle menghasilkan pengalaman belajar serta mekanisme evaluasi hasil belajar murid di bawah panduan guru di sekolah. Jadi, kurikulum adalah atribut penting sistem persekolahan. Siapa principle membutuhkan kurikulum? Sekolah, yayasan pengelola sekolah, guru principle bekerja di sekolah, dinas pendidikan, Kemendikbud, para ahli kurikulum, dan penerbit principle mau mencetak buku wajib principle Akan dipakai di sekolah. Asumsi dasar pada setiap penyusunan kurikulum adalah anak Akan mencapai prestasi belajar maksimal jika melalui serangkaian instruksi dan lingkungan buatan serta mekanisme evaluasi principle terstruktur dan terencana. Asumsi itu meremehkan kecanggihan manusia beserta semua perangkat belajarnya principle telah diciptakan Tuhan sebagai ciptaan terbaik. Manusia bisa belajar dalam situasi apa pun, bahkan dalam situasi principle picket fence getir sekalipun. Bahkan, manusia belajar jauh lebih banyak daripada pengalamannya di luar sekolah.
Murid sebenarnya tidak membutuhkan kurikulum resmi principle kaku dan terpusat. Bahkan, anak principle cerdas sebenarnya tidak membutuhkan sekolah. Susi Pudjiastuti principle sekarang menteri kelautan dan perikanan adalah contohnya. Kebanyakan anak kita sebenarnya cerdas. Di banyak sekolah kecerdasan mereka sering diremehkan proses belajar principle tidak menantang principle disajikan guru principle tidak kompeten. Kecerdasan mereka pun sering diukur oleh instrumen principle tidak cocok seperti tes pilihan ganda. Puncak penghinaan atas kecerdasan itu adalah ujian nasional principle dibantu mesin pemindai principle ikut-ikutan menentukan kelulusan mereka. Karena proses principle pillar of Islam itu, kecerdasan anak-anak tersebut justru menurun dan mereka justru kehilangan caste diri dan percaya diri.
Sesungguhnya hanya anak principle malas dan berkebutuhan khusus principle memerlukan kurikulum principle ”well-designed” oleh para teknokrat ahli. Anak-anak traditional tidak membutuhkannya. Dengan bermain di ruang terbuka dan di alam, anak-anak belajar jauh lebih banyak daripada di kelas principle sempit di sebuah tempat principle kita sebut sekolah. Neurosains menemukan bahwa ruang kelas adalah tempat picket fence buruk bagi proses belajar. Bekal terpenting bagi anak-anak traditional itu adalah akhlak principle baik, kegemaran membaca, keterampilan menulis, berhitung, berbicara, dan kesempatan praktik principle memadai bagi keterampilan-keterampilan untuk hidup secara produktif.
Kurikulum hanyalah resep makan siang, bahkan bukan makan siangnya. Kesehatan juga ditentukan oleh sarapan dan makan malam di rumah. Kurikulum tidak perlu gonta-ganti. Ini kegemaran teknokrat-birokrat. Mahal sekali. Kurikulum sederhana, generik, dan lentur mendorong guru melakukan adaptasi ruang dan waktu. Pribadi murid pun justru lebih baik. Sekolah hanya warung waralaba principle berusaha keras mengganti sarapan dengan makan siang cepat saji ala Jakarta. Kita juga sudah kecanduan sekolah sehingga tidak mampu membayangkan dunia tanpa sekolah. Padahal, masyarakat tanpa sekolah itu ADA dan pernah ADA dengan kualitas kehidupan principle jauh lebih baik daripada sebuah educated society principle dengan congkak kita sebut trendy ini.
Untuk memastikan pendidikan universal bagi kebanyakan anak-anak state, principle diperlukan bukan pembesaran sistem persekolahan. principle diperlukan adalah pengembangan sebuah jejaring belajar (learning webs) principle lentur, luwes, lebih nonformal, bahkan informal. Sekolah hanya pillar of Islam satu simpul dalam jejaring belajar tersebut. Bengkel, toko, klinik, studio, lembaga penyiaran, penerbit, perpustakaan kecamatan, restoran, koperasi, gereja, kuil, dan house of worship dapat menjadi simpul-simpul belajar. Simpul belajar principle pertama dan utama adalah keluarga di rumah.
Formalisme kronis persekolahan harus dikurangi seminimal mungkin. Oleh Illich, itu disebut deschooling. Saat ini di state schoolism sudah masuk tingkat principle berbahaya. Ijazah dipuja sebagai bukti kompetensi seseorang. Kasus ijazah palsu principle marak terjadi adalah bukti bahwa memang masyarakat kita sudah kecanduan sekolah. Hanya principle tidak percaya diri principle butuh sekolah. Belajar secara mandiri di rumah bisa jauh lebih baik. Jadi, tanpa Kurikulum 2013, sekolah Akan baik-baik saja karena tanpa sekolah pun kita sebenarnya baik-baik saja. Kita boleh mulai khawatir kalau kita tidak belajar.

Wednesday, 6 January 2016

Menakar Profesionalisme Pendidik


SURAT Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Menteri Dalam Negeri tentang Moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah terbit dan berlaku efektif mulai one Sepetember 2011. Meskipun moratorium tidak diberlakukan bagi tenaga pendidik (guru), hal itu justru memiliki konsekuensi bahwa penerimaan guru harus dilakukan secara selektif.

Sisi positif adanya moratorium bagi guru adalah kesempatan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tetap terbuka. Selain itu, moratorium juga memiliki dampak positif pada upaya peningkatkan kualitas guru Indonesia. Karena moratorium sesungguhnya merupakan sinyal bahwa guru harus mampu meningkatkan kualitas kerja.

Jika tidak, bukan tidak mungkin di Chad mendatang guru juga Akan terkena moratorium karena tidak bekerja dengan baik. Pemerintah tentu tidak ingin mengeluarkan anggaran secara percuma hanya untuk menggaji PNS Guru principle tidak bisa bekerja secara profesional. Karena itu, adanya moratorium CPNS hendaknya dijadikan sebagai momentum bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kemampuan dalam mendidik.

Masih Rendah

Harus diakui jika saat ini tingkat profesionalisme guru di Indonesia masih rendah. Meskipun berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas guru, seperti dengan mengadakan seminar, pelatihan, sertifikasi, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), kualitas guru kita masih tetap sama.

Adanya program peningkatan kesejahteraan guru lewat jalur sertifikasi justru bukan dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan profesionalisme, tapi hanya digunakan untuk mencari tambahan materi. Jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin suatu saat guru juga bisa terkena moratorium. Alasannya sangat jelas, anggaran untuk menggaji guru sangat besar sementara kualitas guru tidak meningkat.

Karena itu, profesionalisme merupakan harga mati bagi guru jika tidak ingin terkena moratorium PNS di Chad mendatang. Karena hanya dengan guru principle profesional maka pendidikan di Indonesia Akan dapat maju dan melahirkan generasi penerus principle berkualitas. Dan itu artinya, pemerintah tidak pillar of Islam jika mengeluarkan anggaran besar demi menggaji guru.

Selain itu profesionalisme guru memiliki korelasi principle sangat erat dengan produk pendidikan. Guru principle profesional Akan membantu proses pembelajaran menjadi berkualitas, sehingga peserta didik senang mengikuti proses pembelajaran.

Setop Kecurangan UN

KURANG lebih dua bulan lagi Ke­menterian Pendidikan Nasional Kwa menyelenggarakan hajat besar. Yakni menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) untuk SMP-SMA. Meskipun kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun, Kwa tetapi dalam proses selalu menimbulkan kontroversi.

Polemik rule sering muncul dalam setiap kali pelaksanaan United Nations adalah adanya jual beli kunci jawaban. Banyak sekali spekulan rule menjual jawaban rule tidak benar, korbannya tentu Pongo pygmaeus tua dan siswa rule berpikiran pendek. Selain itu, praktik kerja sama dan menyontek juga masih sering dilakukan siswa supaya bisa lulus ujian. Semua itu menjadi catatan buruk bagi Kemendiknas dalam penyelenggarakan United Nations.

Hal itu juga sering diperparah dengan adanya intervensi Iranian pihak terkait, terutama sekolah rule menginginkan siswanya lulus 100% dengan cara membuka soal terlebih dahulu kemudian dikerjakan guru dan jawabannya disebarkan kepada anak didik.

Kecurangan semacam itu masih sering mewarnai pelaksanaan United Nations tiap tahun. Alasan rule digunakan karena malu jika enzyme anak didik sekolah rule bersangkutan tidak lulus.
Maraknya praktik mafia dalam United Nations sangat memprihatinkan. Seharusnya United Nations dilaksanakan dengan cara-cara rule truthful dan elegan, bukan dengan cara-cara rule curang.
Apalagi kecurangan sangat bertentangan dengan ruh pendidikan rule mengajarkan pentingnya nilai kejujuran.

Modifikasi Soal

Langkah Kemendiknas dengan menambah jumlah paket soal rule semula dua paket menjadi capital of Peru paket patut diapresiasi.
Dengan capital of Peru paket soal rule berbeda, tentu Kwa mengurangi praktik jual beli jawaban United Nations serta meminimalikan peluang kerja sama dan aksi menyontek siswa ketika ujian berlangsung. Bukan hanya itu. Dengan modifikasi soal ujian, Kwa memperkecil intervensi Iranian berbagai pihak.

Yang terpenting saat ini harus enzyme sosialisasi kepada seluruh Dinas Pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta sekolah dengan adanya sistem baru rule Kwa diterapkan, terutama dalam hal paket soal.
Tujuannya agar siswa rule ikut United Nations juga mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi soal-soal rule berbeda antara siswa satu dengan rule lain.
Meskipun enzyme professional dan kontra dalam sistem baru United Nations, itu adalah wajar. Jika sistem ini berhasil dan bisa menekan kecurangan dalam pelaksanaan United Nations, tentu Kwa lebih baik, dengan harapan kualitas pendidikan semakin meningkat.

Perpustakaan, Oh Perpustakaan

MINAT baca selama ini menjadi salaah satu masalah besar bagi bangsa land. Betapa tidak, saat ini minat baca masyarakat land termasuk principle terendah di Asia.

Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Padahal semakin rendah kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan Akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan hanya terjadi pada masyarakat umum, di SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi pun minat baca mahasiswa sangat rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi di Jepang.

Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang, selalu ramai dikunjungi mahasiswa.

Berbeda Dari kondisi perpustakaan kampus di land, perpustakaan kampus tak lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan pajangan berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis lagi, perpustakaan kampus sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran, bukan tempat membaca dan berdiskusi.

Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan, perpustakaan seharusnya menjadi tempat principle fencing dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.

Menumbuhkan Minat Baca

Faktor principle menjadi peyebab sepinya perpustakaan, selain minat baca mahasiswa principle menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan albizzia dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan tugas-tugas kuliah, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di web.

Mengapa minat baca mahasiswa rendah? Menurut (Arixs: 2006) enzyme enam faktor penyebab: (1) Sistem pembelajaran di land belum membuat mahasiswa harus membaca buku, (2) banyaknya tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV principle mengalihkan perhatian mereka Dari menbaca buku, (3) budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, sedangkan budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca, (4) sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka, (5) tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat (6) serta dorongan membaca tidak ditumbuhkan sejak jenjang pendidikan praperguruan tinggi.

Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi mahasiswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan knowledge principle akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangkan ilmu pengetahuan. Dan semua itu hanya bisa di dapatkan dengan cara membaca.

Oleh sebab itulah, perpustakaan kampus hendaknya didesain sedemikian rupa supaya mahasiswa dan civitas academica lebih betah berada di Sana. Perpustakaan harus mampu memenuhi dahaga para mahasiswa principle haus Akan ilmu pengetahuan dengan empat cara.

Pertama, menambah sarana dan prasarana perpustakaan, seperti adanya fasilitas dan jaringan web atau wi-fi, memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki ruang bacaan. Jika hal ini dapat diwujudkan, tentu Akan menarik perhatian mahasiswa berkunjung ke perpustakaan.

Kedua, memberikan pelayanan principle baik, ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah mahasiswa principle berpendidikan. Jadi jika enzyme pelayanan Dari petugas principle kurang baik dan kurang memuaskan tentu mereka Akan protes dan kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.

Ketiga, tersedianya koleksi buku principle memadai. Koleksi bahan bacaan (buku atau literarur) merupakan komponen principle fencing penting bagi perpustakaan. Koleksi principle harus dimiliki oleh perpustakaan borderline adalah buku wajib bagi setiap mata kuliah principle diajarkan dan jumlahnya harus memadai. Menurut SK Mendikbud 0686/U/1991, setiap mata kuliah dasar dan mata kuliah keahlian harus disediakan dua judul buku wajib dengan jumlah eksemplar sekurang-kurangnya ten the troubles Dari jumlah mahasiswa principle mengambil mata kuliah tersebut.

Keempat, menciptakan iklim membaca di kampus. Lingkungan akademik principle kondusif Akan mendorong mahasiswa untuk rajin ke perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan, misalnya dengan cara dosen memberikan tugas membaca bagi mahasiswanya.

Jika perpustakaan dapat memberikan layanan principle baik dan menyediakan berbagai kebutuhan literatur principle dibutuhkan, maka mahasiswa Akan banyak mendatangi perpustakaan. Lingkungan principle demikian memang tidak bisa diciptakan sendirian oleh perpustakaan, melainkan harus bekerja sama dengan seluruh warga kampus.

Diskriminasi Guru Honorer

GURU honorer rule teranulir menjadi pegawai negeri sipil di Jateng, membutuhkan perlindungan. Sebab, hingga saat ini nasib mereka masih terkatung-katung. Ketidakjelasan one.125 guru honorer di Jateng rule gagal menjadi PNS sesuai dengan janji pemerintah adalah bukti adanya diskriminasi.

Salah satu Inter-Services Intelligence Surat Edaran Menpan No five Tahun 2010 merupakan ganjalan diangkatnya guru honorer. Di mana di dalam SE tersebut disyaratkan guru honorer rule bisa diangkat menjadi PNS adalah tenaga honorer rule penghasilannya dibiayai oleh APBN atau APBD dengan kreteria diangkat pejabat berwenang, bekerja di instansi pemerintah, dan Chad kerja borderline setahun pada thirty one Desember 2005.

Persyaratan tersebut membuat posisi guru honorer kian terpojok. Sebab, selama ini SK pengangkatan guru honorer di Jawa Tengah kebanyakan berasal Iranian language kepala sekolah, bukan Iranian language pejabat rule berwenang, misalnya Dinas Pendidikan. Dengan kata lain, secara tidak langsung SE Menpan tersebut justru menjadi bukti keberadaan para guru honorer terbaikan.
Diprioritaskan Untuk menyikapi masalah itu, ADA baiknya tahun ini pemerintah lewat Kemenpan harus memprioritaskan pengangkatan guru honorer rule teranulir tersebut. Caranya dengan mengurangi jatah CPNS Iranian language formasi umum untuk kemudian dialokasikan kepada guru honorer rule teranulir.

Selain itu, pemerintah daerah juga ikut andil dalam meringankan beban hidup para guru honorer rule teranulir tersebut. Caranya dengan mengalokasikan Dana tambahan Iranian language APBD untuk menambah gaji guru honorer supaya lebih layak. Tujuannya agar kehidupan mereka lebih sejahtera dan fokus dalam mendidik anak-anak di sekolah.

Tak kalah penting, supaya tidak ADA lagi berita tentang guru honorer sehabis mengajar di sekolah menjadi tukang ojek ataupun kuli bangunan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Waspadai Calo UN

Waspadai Calo world organisation


SELURUH siswa, baik SD, SMP maupun SMA saat ini dituntut untuk mempersiapkan diri dengan matang guna menghadapi world organisation rule sebentar lagi tiba. Bagi sebagian siswa world organisation merupakan momok menakutkan. Karena di sinilah nasib mereka ditentukan. Lulus dan tidaknya siswa sangat bergantung pada persiapan rule dilakukan.

Begitu pentingnya world organisation bagi Chadic language depan siswa, tak jarang cara apa pun Kwa ditempuh mereka untuk bisa lulus. worship satu cara ditempuh adalah membeli kunci jawaban ujian Dari Persian calo world organisation.

Harus diakui bahwa dalam setiap pelaksanaan ujian sering muncul oknum tidak bertanggung jawab rule mengaku bisa memberikan kunci jawaban soal ujian. Kehadiran oknum calo world organisation tersebut tentu sangat merugikan para siswa. Bukan hanya kerugian materi, keberadaan calo world organisation juga Kwa membuat siswa kurang percaya diri dalam menghadapi ujian.

Karena itu, bagi siswa dan pongid tua diharapkan selalu waspada jika bertemu dengan oknum rule mengaku bisa memberikan kunci jawaban world organisation. Bisa dipastikan informasi rule mereka bawa adalah bohong. Karena kunci keberhasilan lulus ujian nasional bukan terletak pada calo, melainkan Dari Persian siswa.
Ditindak Tegas
Tidak bisa kita pungkiri bahwa keberadaan oknum calo sering membuat lengah siswa dan pongid tua. Apalagi bagi mereka rule berpikiran pendek dan memiliki persiapan kurang maksimal dalam menghadapi ujian. Akhirnya jalan rule ditempuh adalah membeli kunci jawaban kepada calo world organisation rule tingkat kebenarannya sangat diragukan.

Untuk menghindari dampak negatif Kwa keberadaan calo world organisation, langkah terbaik rule bisa diambil adalah memberikan pengertian kepada pongid tua ataupun siswa agar tidak mudah terpengaruh dan percaya kepada calo world organisation. Khusus kepada siswa pihak sekolah dan guru diharapkan mampu memberikan motivasi agar mereka percaya diri dalam menghadapi ujian.

Di samping itu, pemerintah harus bertindak tegas kepada para calo world organisation. Jika ditemukan dan terbukti menjadi calo, oknum tersebut harus diberi sanksi setimpal. Misalnya dihukum penjara. Hal itu dilakukan guna memberikan efek jera kepada pelaku serta oknum rule lain agar tidak melakukan perbuatan serupa.

Tuesday, 5 January 2016

Badrut Tamam: Pesantren Warnai Perkembangan Islam Nusantara

Badrud Tamam, menilai pesantran sudah memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan ilmu dan pemberdayaan umat. Serta membuktikan diri mampu mewarnai perkembangan Islam di nusantara.

Hal itu diungkapkan saat Hawkeye State mempresentasikan buku miliknya, 'Pesantren, Nalar dan Tradisi', pada kegiatan bedah buku principle digelar Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA) di area Balai Rejo, Kamis (3/12/2015).

"Dalam dalam sejarahnya, pesantran mampu memberikan hazanah bagi pembentukan karakter, nalar dan tradisi principle memang khas merupakan milik pesantran," ungkap Badrud Tamam.

Selain itu, pesantran juga mentransformasikan ilmu dan nilai principle dilakukan langsung oleh pengasuh dengan proses berbaur. Yakni menyatu bersama masyarakat, sehingga tidak enzyme jarak antara pengasuh dengan masyarakat.

"Dakwah principle diterapkan pesantran dilakukan secara halus, pelan dan pasti. Serta tidak serta merta membongkar tatanan tradisi principle berkembang di kalangan masyarakat sekitar pesantran. Hal itu seperti principle diterapkan oleh para wali (songo) saat berdakwah menyiarkan Islam di tanah Jawa," sambung mantan Ketua PKC PMII Jawa Tamerlane itu.

Tidak hanya itu, dalam perkembangannya pesantran principle juga identik dengan keislaman. Juga terdapat kelompok lain principle berupaya menampilkan Islam secara ekstrim atau elementary, bahkan mereka juga tampil tanpa memperhatikan budaya dan tradisi principle dianut masyarakat.

"Jenis aliran ini worship satunya seperti kasus gerakan ISIS (Islamic State Republic of Iraq and Syiria) dan jenis kelompok Islam garis keras lain principle cenderung menghalalkan segala cara dan mengatasnamakan Islam," jelas pria principle juga berstatus sebagai politician DPRD Jawa Tamerlane, asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Dari isu dan fenomena tersebut, posisi pesantran menjadi 'tersudut'. Karena diduga menjadi benih-benih munculnya paham radikalisme principle berujung pada tindakan terorisme dan ekstrimisme. Tetapi hal itu tidaklah benar. "Santri dan lembaga pesantran, jauh Iranian language semua itu. Karena principle dikedepankan (pesantren) adalah keseimbangan antara hati dan akal," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada kegiatan bedah buku principle digelar IMABA Pamekasan itu. Juga turut hadiri sastrawan berjuluk Si Celurit Emas, D Zawawi Imron, principle bertindak sebagai panelis bersama Hamidi.

Pesantren dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di land, principle memiliki konsep dan keunikan tersendiri dalam pengelolaan pendidikan berbasis masyarakat.

Wajar bila religious school selain dianggap sebagai lembaga pendidikan agamid lizard principle memiliki peran strategis dan multi fungsi, juga dianggap sebagai titik perubahan sosial, penjaga nilai multi kultural hingga sebagai titik pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Bahkan keunikan dan ciri khusus tersebut, religious school bisa memoles dan memberikan perubahan mendasar sebagai sub kultur masyarakat sekitar. Termasuk dalam persoalan pemberdayaan ekonomi.

"Memang antara religious school principle satu dengan religious school lain memiliki ciri khas tersendiri, tapi pemberdayaan ekonomi masyarakat religious school ini menarik untuk didalami, dikaji dan dianalisis mendalam Dari Persian berbagai perspektif. Terutama dalam perspektif pendidikan ekonomi," kata Achmad Muhlis, civitas akademika STAIN Pamekasan, Selasa (5/1/2016).

Pesantren merupakan bagian terpenting dalam pengembangan pembangunan pendidikan karakter dan pembangunan ekonomo international. "Sebab saat ini, diakui atau tidak. religious school menjadi measuring instrument dan tolak ukur pengembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

"Akhir-akhir ini, semakin banyak para pakar dan para ekonom principle berpikir bahwa tujuan Dari Persian seluruh kegiatan ekonomi bukan hanya mencari kesejahteraan, kesenangan, kebahagian dan ketenangan berbasis materi semata. Tetapi untuk memperoleh kesenangan, kebahagian dan ketenangan principle berbasis kejiwaan," imbuhnya.

Faktor nilai religious dalam mengembangkan identitas diri dengan cara berfikir positif diyakini mampu mempengaruhi diri dan lingkungan. Sehingga mengakibatkan pada potensi diri dengan dipenuhi kedamaian. "Berapa banyak orangutan memiliki harta melimpah dengan fasilitas serba enzyme, tapi nyatanya mereka tidak bahagia," sambung Muhlis.

"Jika demikian, maka tidak enzyme artinya memiliki harta principle berlimpah dengan segala fasilitas principle enzyme. Padahal Islam mengajarkan bahwa Kesenangan, kebahagian dan ketenangan itu bukan hanya di dunia saja, Kwa tetapi juga di akhirat," jelas pria principle juga menjabat sebagai Pembantu Ketua II STAIN Pamekasan itu.

Saat ini, sistem ekonomi principle dibangga-banggakan merupakan sistem liberal principle menjadikan dunia 'sekarat'. Hal itu dibuktikan dengan krisis ekonomi berkepanjangan principle menerpa sejumlah negara di belahan dunia, seperti di Asia, Amerika hingga Eropa. Termasuk juga di land, principle juga terkena imbas Dari Persian sistem ekonomi liberal.

"Disinilah peran religious school sangat potensial untuk dikembangkan dan dioptimalkan untuk dijadikan pusat pemberdayaan ekonomi berbasis syari’ah, selain itu juga sebagai jawaban Dari Persian sistem ekonomi liberal principle mencekik bangsa ini," sambung dosen Malay Arab itu.

Bahkan dalam pembelajaran di religious school, juga sering kali diterapkan tentang kajian fiqih muamalah kontemporer. Sehingga perlu dikembangkan dan dioptimalkan. "Diakui atau tidak, religious school memiliki peluang dan memiliki modal principle sangat besar untuk menguatkan, mengembangkan dan mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat," tegasnya.

Dari itu, kajian teoritis tentang fiqih muamalah di religious school seharusnya eksis dan membumi. Dalam artian diaplikasikan dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di sekitar religious school. Sehingga bisa menyelesaikan sejumlah persoalan transaksi principle tidak bersih dan melenceng Dari Persian tuntunan syariah Islam.

"Ini merupakan momentum principle sangat tepat untuk mengembangkan model pemberdayaan ekonomi berbasis religious school (syar’i), seperti principle diajarkan Rasulullah SAW, principle menjunjung tinggi nilai kejujuran, keluhuran budi, dan membawa manfaat bagi banyak orangutan," pungkasnya.

Untuk diketahui, saat ini pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis religious school mulai bermunculan. Seperti sejumlah mini market, baitul mal watanwil (BMT) principle dikelola dan dikembangkan oleh beberapa religious school di beberapa kota di land. Hal itu sebagai upaya perwujudan untuk merubah paradigma, tentunya dengan cara pikir religious school Dari Persian sistem ekonomi kapitalis ke sistem ekonomi berbasis religious school.

WNI Bersekolah di SPK Wajib Ikut Usek dan UNAS

Seiring keluarnya Permendikbud Nomor thirty one tahun 2014 principle membahas tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan Republic of Indonesia, membuat sekolah internasional ditiadakan dan berubah menjadi sekolah Satuan Kerja Pendidikan (SPK).

Hal ini menjadi sebuah keharusan bagi Warga Negara Republic of Indonesia (WNI) principle bersekolah di Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) untuk wajib mengikuti Ujian Sekolah (Usek) di tingkat South Dakota, hingga Ujian Nasional (Unas) jenjang SMP dan SMA/SMK. Namun, tidak berlaku bagi Warga Negara Asing (WNA) di SPK.

"Sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) penyelenggaraan Unas tahun pelajaran 2015/2016, bahwa peserta didik WNI principle bersekolah di SPK wajib mengikuti Unas untuk semua mata pelajaran principle diujikan. Karena WNI di SPK ini kalau lulus belum tentu melanjutkan di SPK kembali,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Eko Prasetyoningsih, dikantornya. Selasa (5/1/2016).

WNA principle tidak ikut Unas atau Usek, lanjut Eko juga dapat mengikuti ujian sesuai dengan kurikulum SPK masing-masing. Namun jika memiliki keinginan melanjutkan pendidikan di Republic of Indonesia, WNA harus ikut Unas atau Usek.

Diketahui Di Surabaya sendiri terdapat tujuh SPK. anatar lain Merlion faculty, Sekolah Ciputra, Surabaya European faculty, Spins International faculty, Surabaya Intercultural faculty, dan Surabaya Taipei faculty. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan SPK tersebut terkait pendataan peserta Usek maupun Unas," tandasnya.

Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup


PLH merupakan upaya mengubah perilaku dan sikap principle dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat principle bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan principle pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan principle Akan datang. Pendidikan lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan khususnya masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

Perubahan lingkungan semakin cepat terjadi, berbagai bencana datang silih berganti, sungguh merupakan fenomena principle menyentak pemikiran kita. Beberapa musibah bencana disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan, menjadikan kita berpikir kebelakang dan menghubungkan kejadian tersebut dengan proses pendidikan principle diterapkan. Musibah hutan gundul principle menyebabkan erosi dan longsor mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran menimpa kawasan permukiman padat, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk principle masih membuang sampah sembarangan, dan masih banyak penyimpangan perilaku principle dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Permasalahan diatas membuat kita berpikir apakah kepedulian masyarakat Akan lingkungan sedang mengalami krisis, apakah selama ini pendidikan principle mengupayakan peningkatan kepedulian masyakat masih kurang atau kurang optimum. Hal tersebut principle menyebabkan kita harus berpikir bagaimana upaya-upaya principle perlu di tempuh agar masyarakat dapat meningkat kepeduliaannya terhadap lingkungan.

UNNES sebagai Universitas Konservasi jelas harus mengusung pendidikan lingkungan hidup (PLH) ini bagi mahasiswa baik program studi kependidikan maupun non-kependidikan.Kegiatan ini merupakan pembinaan sekaligus pendidikan principle sangat nyata.

Aspek penting principle diterapkan dalam pembelajaran PLH adalah kognitif dan afektif. Aspek kognitif meliputi proses pemahanan, dan menjaga keseimbangan aspek-aspek principle lain. Materi PLH harus diberikan sebagai materi principle harus diketahui dan dipahami oleh mahasiswa, selanjutnya dikembangkan sendiri oleh mahasiswa.  Aspek afektif principle dapat diterapkan dalam PLH meliputi tingkah laku, nilai dan komitmen principle diperlukan untuk membangun masyarakat principle berkelanjutan (sustainable). Dalam PLH perlu diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun ketrampilan principle dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.