Saturday, 27 February 2016

Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar, yang terbagi ke dalam 3 pokok kajian: (1) Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar; (2) Aplikasi Konsep Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran; dan (3) Layanan Konseling Perorangan.
Terdapat tiga pandangan dasar mengenai bimbingan dan konseling di SD/MI, yaitu: (1) bimbingan dan konseling terbatas pada pengajaran yang baik (instructional guidance); (2)  bimbingan dan konseling hanya diberikan pada siswa yang menunjukkan gejala penyimpangan dari laju perkembangan yang normal; dan  (3) pelayanan bimbingan dan konseling tersedia untuk semua murid, agar proses perkembangannya berjalan lebih lancar.
Pandangan yang ke tiga dewasa ini diakui sebagai pandangan dasar yang paling tepat, meskipun suatu unsur pelayanan bimbingan dan konseling yang mengacu pada pandangan pertama dan kedua tidak bisa diabaikan.
Saat ini Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar mengacu kepada Permendikbud No. 81A/2013 bahwa pelaksana layanan BK di SD adalah Guru Kelas. Beberapa jenis layanan BK, seperti: layanan orientasiinformasipenempatan, dan penguasaan kontendapat dilakukan dengan cara menginfusikan materi layanan ke dalam proses pembelajaran tematik. Sementara untuk siswa Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Sesungguhnya, proses pendidikan di SD selama ini memang sudah sangat kental dengan warna bimbingan, melalui sistem pola asuhnya yang khas antara Guru Kelas dengan siswanya. Misalnya, mengenalkan siswa tentang dunia pekerjaan, menginformasikan tentang kelanjutan studi, melatih kebiasaan belajar yang baik, mengatur posisi duduk siswa, dan sebagainya, baik dilaksanakan secara perorangan, kelompok, klasikal bahkan dalam format lapangan. Dengan demikian, aplikasi konsep Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar pada dasarnya bukan hal yang baru. Dalam konteks workshop ini yang perlu ditingkatkan adalah segi intensitas dan kualitas pelayanannya serta dapat lebih fokus pada upaya pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa.
Adapun tugas perkembangan yang ingin dicapai melalui layanan bimbingan dan konseling pada tahap perkembangan usia SD/MI ini adalah:
  1. Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
  3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan seharihari.
  4. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
  5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri
  6. Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan.
  7. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
  8. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.
  9. Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.
  10. Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan Negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan.
Khusus berkaitan dengan penyajian materi layanan Konseling Perorangan, pada kesempatan ini saya menjelaskan tentang masalah-masalah siswa yang mungkin masih bisa ditangani oleh Guru Kelas, prosedur penanganan siswa bermasalah dan beberapa teknik umum layanan konseling perorangan beserta pengadministrasiannya.
Untuk memahami seluk–beluk layanan BK di SD secara menyeluruh dalam waktu yang singkat ini tentu tidaklah cukup. Saya berharap semoga sekecil apapun yang telah disajikan dalam kegiatan workshop ini kiranya dapat dijadikan bekal bagi para peserta untuk mengimplementasikan layanan BK di tempat tugasnya masing-masing dan tetap berupaya mempelajari lebih lanjut tentang BK ini. Terima kasih atas kerja samanya dan semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment